Minggu, 21 September 2014

langit malam terindah



Mengintip Langit Malam Terindah di Dunia

Travelers, mungkin kamu pernah menyaksikan foto atau video yang memamerkan indahnya suasana langit di malam hari. Menyaksikan aurora, bintang beserta hiasan malam yang tergantung di langit memang membuat hati bergetar dan bahagia ya. Bagaimana tidak? Saat di bagian dunia lain langit terlihat gelap, disini langit tergambar begitu menawan. Biar tidak penasaran lagi, Pegipegi punya informasinya buat kamu. Simak ya!

Paranal, Chile                                                              
Foto 1 Pemandangan Malam Indah
Chile punya banyak spot yang bisa dijadikan lokasi untuk melihat bintang-bintang terbaik di malam hari, terutama di belahan bumi bagian selatan. Padang pasir Atacama menjadi satu tempat terbaik di dunia untuk menyaksikan indahnya bintang-bintang di langit yang sangat luas karena tempat ini relatif jarang turun hujan, jauh dari polusi, dan lokasinya berada di dataran tinggi. Tempat ini pun menjadi rumah dari observatorium astronomi cahaya tercanggih di muka bumi yang dimiliki oleh European Shouthern Observatory. Mereka mendirikan VLT atau Very Large Telescope yang dijadikan sebagai andalan di Paranal, Chile.
North Island, Selandia Baru
Foto 2 Pemandangan Malam Indah
Selandia Baru sebenarnya menawarkan beberapa tempat spektakuler yang bisa kamu kunjungi untuk menyaksikan indahnya suasana malam di langit. Kelap-kelip bintang yang saling beterbangan di langit yang berwarna kegelapan ini makin terlihat menarik ketika cahaya bulan nampak di salah satu sudut langit. Satu spot yang cukup dikenal di Selandia Baru adalah North Island. Kondisi lingkungannya yang jauh dari polusi membuat tempat ini layak dijadikan sebagai lokasi menikmati pemandangan malam yang indah. Di pulau ini juga terdapat Auckland Stardome yang menjadi tempat observasi bintang-bintang di langit.
Algonquin Park, Kanada
Foto 3 Pemandangan Malam Indah
Algonquin Park punya luas sekitar 1.192 hektar dan dipenuhi oleh hutan pinus, serta kaya akan flora dan fauna. Spot ini juga menjadi lokasi yang sangat mudah untuk menikmati pemandangan cantik di malam hari dengan pencahayaan yang jernih. Bahkan banyak astronom profesional dan amatir dari berbagai penjuru dunia yang datang ke sini untuk melakukan tur dan jalan-jalan di sekitar taman untuk mengamati benda-benda langit. Acara kemping menjadi salah satu aktivitas yang paling banyak dinikmati di Algonquin Park karenatravelers bisa bersantai sambil menuntaskan hobi mereka menatap langit yang dipenuhi bintang-bintang dan cahaya indah di sekitar taman.
Galloway Forest Park, Skotlandia
Foto 4 Pemandangan Malam Indah
Galloway Forest Park yang ada di Skotlandia merupakan spot pertama di Eropa yang banyak dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menikmati keindahan malam dengan banyaknya bintang-bintang yang terlihat seperti digantung di langit. Tiap tahun, pengunjungnya selalu bertambah karena di sini tempatnya memang sangat mendukung. Wisatawan biasanya datang saat musim semi dan musim dingin. Lokasinya yang sangat luas dan terpencil memang sulit dijangkau. Tetapi travelers yang datang ke Galloway Forest Park tidak akan kecewa saat menyaksikan indahnya malam disini.
Cherry Spring State Park, Amerika Serikat
Foto 5 Pemandangan Malam Indah
Taman ini berada di sebelah timur Sungai Mississippi, Amerika Serikat. Menurut klub astronomi lokal, tempat ini cocok dijadikan sebagai lokasi berburu pemandangan malam yang spektakuler di Negeri Paman Sam. Tempat ini juga dijadikan sebagai lokasi untuk mendeteksi pentingnya meminimalisir cahaya buatan agar spot ini bisa menjadi tempat yang tidak tercemar dan tetap terjaga kealamiannya.
Reykjavik, Islandia
Foto 6 Pemandangan Malam Indah
Membicarakan pemandangan malam yang cantik tentu tidak lepas dari spot yang ada di Reykjaik, Islandia. Di sini kamu bisa menyaksikan Aurora Borealis atau Northen Lights yang dikenal sulit sekali didapatkan. Bisa menyaksikan aurora yang beraneka warna ini bisa menjadi momen yang tidak akan terlupakan karena suasana malam menjadi terasa begitu indah dan fantastis. Kamu tidak akan menyesal datang ke sini kok, travelers!

 Malam Terindah di Dunia

5 hal unik tentang islam di eropa

5 Hal Unik yang Tidak Anda Tahu tentang Islam dan Eropa
Bangunan salon kecantikan Victoria di Brighton ini milik Sake Dean Mahomed, seorang Muslim Bengali dari Bihar.
Muslimvillage.com
Adakah keterkaitan antara Islam dengan Eropa?

Tharik Hussain, yang juga dikenal sebagai 'Pengembara Muslim’ telah menemukan 5 Rahasia Islam-Eropa. Dalam perjalanannya, ia menemukan rahasia Islam yang tersembunyi di Eropa, dan sekaligus menjadi petunjuk adanya jejak-jejak menakjubkan tentang identitas seorang Muslim yang selama ini belum ditemukan oleh sejarawan Eropa atau yang lainnya.
Berikut lima Rahasia Islam di Eropa yang belum diketahui banyak orang. Beberapa di antaranya sangat unik dan menarik, namun ada juga yang benar-benar dapat mengerutkan dahi Anda, terkait dengan sejarah Islam-Eropa.
Bendera Dinasti Utsmani dan Sarapan di Eropa
Di Wina, ibukota Austria, masyarakat sana memiliki kebiasaan menyantap makan pagi dengan hidangan kue yang disebut 'Continental (Eropa) Breakfast'. Menurut legenda, kue ini dirancang oleh tukang roti terkenal Wina setelah upaya pemerintah Austria gagal merebut Turki.
Dan, bentuk kue itu persis seperti gambar yang ada dalam bendera Dinasti Utsmani, yakni bulan sabit dan bintang dengan perpaduan antara warna merah dan putih. Cincin tebal di bagian tengah kue, terlihat seperti mencengkram bulan sabit untuk melambangkan kekuasaan atas Islam.
Meskipun kisah ini sering dianggap mengada-ngada, namun, kini Tharik Hussain mengaku telah mengalami sensasi yang berbeda setiap makan kue itu.
Shampo dan Kari
- See more at: http://islamindonesia.co.id/detail/1595-5-Hal-Unik-yang-Tidak-Anda-Tahu-tentang-Islam-dan-Eropa#sthash.uwpBYKW2.dpufTerkadang kita tidak sempat memikirkan dari mana asal usul shampo. Padahal, setelah ditelisik, shampo ternyata memiliki peran penting dalam menghubungkan dua dunia.
Konon, untuk pertama kalinya, shampo ada di Eropa berkat seorang dokter bernama Sake Dean Mahomed yang berasal dari Bengali, India. Ia merupakan seorang Muslim Bengali dari Bihar yang tiba di Brighton pada abad ke-18 melalui East India Company Dock.
Setelah sampai di sana, Mahomed kemudian membuka salon kecantikan Victoria, di mana sebagian besar masyarakat Inggris datang ke sana untuk melakukan pengobatan, tak terkecuali dengan perawatan rambut.
Bukan hanya warga biasa, bahkan Raja George IV dan Raja William IV pun melakukan perawatan dari Mahomed dengan menggunakan ramuan Chami (istilah Hindu untuk shampo).
Karena reputasi Mahomed cukup baik, ia semakin mendapat kepercayaan dari warga. Akhirnya, ia membuka cabang khusus untuk perawatan rambut dan mendapat predikat sebagai ahli shampo.
Tak hanya itu, Mahomed pun kemudian membuka warung kari di London yang disebut Hindustani Coffee House. Kini, restoran tersebut masih bisa ditemui di George Street, Westminster.
Raja Norman dari Arab
Pengaruh umat Islam terhadap Spanyol pada abad pertengahan telah banyak didokumentasikan dengan sangat baik. Namun sedikit orang yang tahu tentang apa yang terjadi beberapa ribu kilo meter, sebelah selatan barat pantai Iberia dari sekitar abad ke-11 dan seterusnya.
- See more at: http://islamindonesia.co.id/detail/1595-5-Hal-Unik-yang-Tidak-Anda-Tahu-tentang-Islam-dan-Eropa#sthash.uwpBYKW2.dpufDi Italia, terdapat pulau kecil bernama Sisilia. Budaya di sana hampir sama seperti yang ada di Andalusia. Hanya saja, satu-satunya perbedaan di antara keduanya adalah tidak berada di bawah pemerintahan Muslim, tetapi sepenuhnya diperintah oleh Raja Norman Christian.
Salah satu alasan mengapa ini tidak terlalu tampak, mungkin karena kurangnya informasi terkait sejarah bangunan sisa peninggalan di sana, seperti di Spanyol ada Alhambra dan Cordoba Mezquita di Granada.
Namun, setelah Tharik Hussain melakukan perjalanan ke tetangga Spanyol, yakni Sardinia, telah ditemukan satu bangunan warisan seperti terselip di bukit taman yang mengelilingi kota Laconi, di wilayah Oristan. Yakni, terdapat reruntuhan sebuah istana yang hanya dikenal sebagai Kastil Aymerich.
Tharik mengaku, meskipun ia telah melakukan pencarian sebaik mungkin, tapi ia hanya mendapatkan informasi yang cukup sedikit. Bangunan misterius itu tidak menjelaskan apa pun kecuali sedikit coretan bertuliskan tanggal yang masih tersisa jelas dan lengkungan jendela di bangunan dengan pengaruh arsitektur Sisilia Islam. Sehingga, diduga Raja Norman memiliki keterkaitan dengan bangsa Arab.
Sheikh Dracula
Salah satu alasan banyak orang melakukan perjalanan ke negara Eropa Timur, adalah karena adanya pusat wisata Walt Disney di Florida. Tempat wisata itu, konon disetting oleh Bram Stoker yang terinspirasi dari Vlad III pada abad pertengahan dari keluarga 'Dracul' di Transylvania.
Namun, Tharik Hussain tidak yakin jika para wisatawan di sana telah mengetahui bahwa Vlad III benar-benar menguasai bahasa Arab. Ya, Dracula berasal dari bahasa Arab. Hal ini dibuktikan dengan seorang anak yang hafal Qur’an bernama Dracul.
Menurut buku-buku sejarah, ayah Vlad pernah mengirimkan dia dan saudaranya Radu ke pengadilan Ottoman di Istanbul, di mana mereka tinggal dengan khalifah Turki sebagai bagian dari 'sandera' perjanjian - semacam jaminan untuk Ottoman terhadap serangan atau pelanggaran perjanjian.
- See more at: http://islamindonesia.co.id/detail/1595-5-Hal-Unik-yang-Tidak-Anda-Tahu-tentang-Islam-dan-Eropa#sthash.uwpBYKW2.dpufDua anak laki-laki yang menjadi sandera itu, kemudian mendapat pengajaran seperti anak-anak Turki pada umumnya, yakni dididik dan diajar bahasa Arab dan Al Qur’an.
Setelah mereka kembali ke wilayahnya, dan menemui ayahnya (Vlad II) telah meninggal, Radu Dracul mengumumkan bahwa dirinya memeluk Islam dan bergabung dengan barisan Ottoman.
Tulisan Arab Latin
Untuk membuktikan adanya kaitan antara tulisan Arab dengan tulisan latin (Eropa), Tharik Hussain mempersilakan kita untuk sedikit berani melakukan perjalanan ke pulau Malta, negara paling selatan Eropa. Di sanalah kita akan menemukan warisan Islam yang tidak ada dalam buku.
Ketika sampai di sana, mintalah pada penduduk Maltese untuk menghitung satu sampai sepuluh. Anda akan mendengar apa yang diucapkan mulutnya itu hampir sama dengan bahasa Arab.
Untuk menyebut angka dua, anak-anak di sana mengucapkan 'tnej'n' (dua), yang  berarti sama dengan bahasa Arab.
Meskipun daerah itu dekat dengan Afrika Utara, di mana bahasa Arab digunakan secara luas, tapi di sana merupakan pulau kecil Italia yang ditempati oleh penduduk Malta, orang-orangnya disebut Maltase.
Maltese dalam dunia modern merupakan satu-satunya peninggalan berharga yang tersisa untuk menjelaskan bahwa di sana ada Siculo - Arab, bentuk Sisilia dari bahasa Arab yang berkembang pada masa dinasti Fatimiyah hingga periode Norman Arab (Maltese juga melingkupi Italia, Prancis dan Inggris).
Siculo - Arab di Sisilia benar-benar punah dan digantikan dengan Italia Sisilia. Hal ini membuat Malta dan orang-orang Maltese menjadi pemilik satu-satunya warisan hidup dari periode 'emas' Islam dari Sisilia yang telah disebutkan sebelumnya. Bahkan penduduk Siculo -Arab di Malteselingua Prancis mencapai antara 32 % hingga 40 %.
Ini membuktikan bahwa kita semua (Eropa dan Muslim) merupakan saudara jauh. Lantas, mengapa kita masih tampak enggan untuk saling berbagi pada saudara sendiri?

- See more at: http://islamindonesia.co.id/detail/1595-5-Hal-Unik-yang-Tidak-Anda-Tahu-tentang-Islam-dan-Eropa#sthash.uwpBYKW2.dpuf

Minggu, 23 Maret 2014

pahala dari sebuah sedekah

Yuk langsung aja kita baca ceritanya. Dongeng Anak Islami Pahala Dari Sebuah Sedekah. Dahulu di kota Array terdapat seorang Kadi yang kaya-raya. Suatu hari kebetulan bulan Syura datanglah seorang miskin meminta sedekah.Berkatalah si miskin tadi,
"Wahai tuan Kadi, saya adalah seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari ini, saya minta pertolongan tuan. Berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh potong roti, lima potong daging dan uang dua dirham." kata si miskin itu.

Kadi menjawab,

"Datanglah setelah waktu dhuhur nanti."  jawab Kadi. Selepas sembahyang dhuhur orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Sayangnya si Kadi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi setelah sembahyang Ashar.

Tapi pada ketika si miskin itu datang pada waktu yang dijanjikan untuk kali keduanya itu, ternyata si Kadi tidak memberikan apa-apa. Maka pergilah si miskin meninggalkan rumah si Kadi dengan hati kecewa.

Ketika si miskin jalan mencari-cari, ia lewat di depan seorang Nasrani yang sedang duduk di depan rumahnya.

"Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk memberi makan keluarga saya," kata si rniskin itu minta sedekah kepada orang Nasrani itu.

"Hari apakah hari ini ?" Tanya orang Nasrani itu.
Rupanya orang Nasrani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah.

"Katakan padaku, apa keinginanmu"  katanya si Nasrani. Berkata si peminta sedekah,

"Saya memerlukan sepuluh potong roti, lima iris daging dan uang dua dirham saja."

Dengan segera orang Nasrani memberi si peminta semua keperluan yang dikatakannnya. Si miskin itu pun pulang dengan hati gembira.

Sementara itu, ketika tidur si Kadi yang ingkar janji itu telah bermimpi.

"Angkat kapalamu"  kata suara dalam mimpinya. Baru saja ia mengangkat kepalanya, Tiba-tiba terhampar di depan matanya dua buah bangunan yang indah. Sebuah istana dibuat dari batu-bata berlapis emas dan sebuah lagi dibuat dari permata yang berkilauan.

"Ya Tuhan, untuk siapa istana yang sangat indah ini ?"  Terdengar jawaban.

"Semua bangunan istana ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini istana itu dimiliki oleh seorang Nasrani."

Saat bangun dari tidurnya. Kadi itu segera pergi menemui orang Nasrani yang dimaksudkan dalam mimpinya. Kadi bertanya kepada si Kristian,

"Perbuatan apakah gerangan yang kau lakukan semalam, hingga kau dapat pahala dua buah istana yang sangat indah ?"  tanya si Kadi. Orang Nasrani itu pada mulanya bengong, tak mengerti.
"Hari ini bulan Syura," jawab si miskin, sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah bulan Syura.Rupanya orang Nasrani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah.

"Katakan padaku, apa keinginanmu"  katanya si Nasrani. Berkata si peminta sedekah,

"Saya memerlukan sepuluh potong roti, lima iris daging dan uang dua dirham saja."

Dengan segera orang Nasrani memberi si peminta semua keperluan yang dikatakannnya. Si miskin itu pun pulang dengan hati gembira.

Sementara itu, ketika tidur si Kadi yang ingkar janji itu telah bermimpi.

"Angkat kapalamu"  kata suara dalam mimpinya. Baru saja ia mengangkat kepalanya, Tiba-tiba terhampar di depan matanya dua buah bangunan yang indah. Sebuah istana dibuat dari batu-bata berlapis emas dan sebuah lagi dibuat dari permata yang berkilauan.

"Ya Tuhan, untuk siapa istana yang sangat indah ini ?"  Terdengar jawaban.

"Semua bangunan istana ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini istana itu dimiliki oleh seorang Nasrani."

Saat bangun dari tidurnya. Kadi itu segera pergi menemui orang Nasrani yang dimaksudkan dalam mimpinya. Kadi bertanya kepada si Kristian,

"Perbuatan apakah gerangan yang kau lakukan semalam, hingga kau dapat pahala dua buah istana yang sangat indah ?"  tanya si Kadi. Orang Nasrani itu pada mulanya bengong, tak mengerti.Tapi setelah diterangkan oleh si Kadi berkaitan dengan mimpinya, maka ia bercerita bahwa kemarin yang dilakukannya, bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Syura ini.

"Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirharn,"  kata si Kadi.

"Ketahuilah, hai Kadi, sesungguhnya amal baik yang diberikan dan dibalas oleh Allah tidak dapat diperjual-belikan. Sekalipun dengan harga bumi serta seisinya."  Kata si Kristian.

"Mengapa anda begitu, sedangkan anda bukan seorang Islam?"  Tanya si Kadi.

Ketika itu juga orang Nasrani itu membuang tanda salibnya dan mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W.

anak kecil yang takut pada ALLAH SWT

Suatu hari Abu Yazid al-Busthami menunaikan shalat tahajud. Tiba-tiba anaknya yang masih kecil berdiri shalat di sampingnya. Abu Yazid merasa kasihan melihat anaknya yang masih kecil itu ikut shalat bersamanya, karena umumnya anak-anak kecil seusianya tidur di saat malam yang larut, apalagi malam itu udara terasa begitu dingin, orang-orang dewasa pun akan merasa berat meninggalkan tempat tidur mereka.
Abu Yazid berkata pada anaknya, “Tidurlah wahai anakku, malam masih panjang.”
Anaknya menjawab, “Lalu mengapa ayah shalat?”
Abu Yazid mengatakan, “Anakku, aku memang dituntut untuk shalat malam.”
Anaknya malah menjawab dengan hafalan ayat Alquran yang ia hafal, “Aku telah menghafal sebagian firman Allah yang berbunyi ‘Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu berdiri shalat kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan orang-orang yang bersama kamu (Nabi)’. Lalu siapa orang-orang yang berdiri shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Abu Yazid menjawab, “Tentu saja para sahabat beliau.”
Anak Abu Yazid kembali mengatakan, “Jangan menghalangiku untuk meraih kemuliaan menyertaimu dalam ketaatan kepada Allah.”
Abu Yazid dengan penuh kekaguman berkata, “Anakku kamu masih bocah dan belum mencapai usia dewasa.”
Anaknya menjawab, “Ayah, aku melihat ibu sewaktu menyalakan api dia memulai dengan potongan-potongan kayu kecil untuk menyalakan kayu-kayu yang besar. Maka aku takut Allah memulai dengan kami para anak kecil sebelum orang-orang dewasa pada hari kiamat nanti, jika kita lalai dari ketaatan kepada-Nya.”
Abu Yazid pun tersentak dengan ucapa anaknya itu dan kagum dengan rasa takut kepada Allah yang dimiliki anaknya walaupun masih sangat kecil. Abu Yazid berkata, “Anakku berdirilah. Kamu lebih berhak dengan Allah daripada bapakmu.”
Maha Suci Allah, yang mengubah keadaan. Hari ini anak-anak kita jauh dari Allah, mereka sibuk dengan hal-hal yang menjauhkan mereka dari Allah dan terbiasa dengan akhlak dan budi pekerti yang rendah. Kalau generasi dahulu sejak kecil mereka telah mengenal ketaatan, mungkin tidak berlebihan apabila kita katakan anak-anak sekarang sejak kecil telah mengenal kemaksiatan kecuali yang diselamatkan oleh Allah. Oleh karena itu, para orang tua hendaknya menjadi teladan bagi anak-anak mereka, mencontohkan perbuatan ketaatan, dan menjauhkan mereka dari acara-acara dan program yang memuat akhlak yang hina, karena anak-anak meniru apa yang mereka saksikan.
Mudah-mudahan Allah memberi taufik kepada kita dan keluarga kita untuk selalu menaatinya.
Sumber: Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf

Jumat, 21 Maret 2014

nabi ayyub as

NABI AYYUB AS

Berkata salah seorang malaikat kepada kawan-kawannya yang lagi berkumpul berbincang-bincang tentang tingkah-laku makhluk Allah, jenis manusia di atas bumi : "Aku tidak melihat seorang manusia yang hidup di atas bumi Allah yang lebih baik dari hamba Allah Ayyub". Ia adalah seorang mukmin sejati ahli ibadah yang tekun. Dari rezeki yang luas dan harta kekayaan yang diberikan oleh Allah kepadanya, ia mengenepikan sebahagian untuk menolong orang-orang yang memerlukan para fakir miskin. Hari-harinya terisi penuh dengan ibadah, sujud kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat dan kurnia yang diberikan kepadanya."

Para kawanan malaikat yang mendengarkan kata-kata pujian dan sanjungan untuk diri Ayyub mengakui kebenaran itu bahkan masing-masing menambahkan lagi dengan menyebut beberapa sifat dan tabiat yang lain yang ada pada diri Ayyub.
Percakapan para malaikat yang memuji-muji Ayyub itu didengar oleh Iblis yang sedang berada tidak jauh dari tempat mereka berkumpul. Iblis merasa panas hati dan jengkel mendengar kata-kata pujian bagi seseorang dari keturunan Adam yang ia telah bersumpah akan disesatkan ketika ia dikeluarkan dari syurga kerananya. Ia tidak rela melihat seorang dari anak cucu anak Nabi Adam menjadi seorang mukmin yang baik, ahli ibadah yang tekun dan melakukan amal soleh sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah.

Pergilah Iblis mendatangi Ayyub untuk menyatakan sendiri sampai sejauh mana kebenaran kata-kata pujian para malaikat itu kepada diri Ayyub. Ternyata memang benar Ayyub patut mendapat segala pujian itu. Ia mendatangi Ayyub bergelimpangan dalam kenikmatan duniawi, tenggelam dalam kekayaan yang tidak ternilai besarnya, mengepalai keluarga yang besar yang hidup rukun, damai dan bakti. Ia mendapati Ayyub tidak tersilau matanya oleh kekayaan yang ia miliki dan tidak tergoyahkan imannya oleh kenikmatan duniawinya. Siang dan malam ia sentiasa menemui Ayyub berada di mihrabnya melakukan solat, sujud dan tasyakur kepada Allah atas segala pemberian-Nya. Mulutnya tidak berhenti menyebut nama Allah berzikir, bertasbih dan bertahmid. Ayyub ditemuinya sebagai seorang yang penuh kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah yang lemah, yang lapar diberinya makan, yang telanjang diberinya pakaian, yang bodoh diajar dan dipimpin dan yang salah ditegur.

Iblis gagal dalam usahanya memujuk Ayyub. Telinga Ayyub pekak terhadap segala bisikannya dan fitnahannya dan hatinya yang sudah penuh dengan iman dan takwa tidak ada tempat lagi bagi bibit-bibit kesesatan yang ditaburkan oleh Iblis. Cinta dan taatnya kepada Allah merupakan benteng yang ampuh terhadap serangan Iblis dengan peluru kebohongan dan pemutar-balikan kebenaran yang semuanya mental tidak mendapatkan sasaran pada diri Ayyub.
Akan tetapi Iblis bukanlah Iblis jika ia berputus asa dan kegagalannya memujuk Ayyub secara langsung. Ia pergi menghadapi kepada Allah untuk menghasut. Ia berkata : " Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayyub yang menyembah dan memuji-muji-Mu, bertasbih dan bertahmid menyebut nama-Mu, ia tidak berbuat demikian seikhlas dan setulus hatinya kerana cinta dan taat pada-Mu. Ia melakukan itu semua dan berlaku sebagai hamba yang soleh tekun beribadah kepada-Mu hanya kerana takut akan kehilangan semua kenikmatan duniawi yang telah Engkau kurniakan kepadanya. Ia takut, jika ia tidak berbuat demikian , bahawa engkau akan mencabut daripadanya segala nikmat yang telah ia perolehnya berupa puluhan ribu haiwan ternakan, beribu-ribu hektar tanah ladang, berpuluh-puluh hamba sahaya dan pembantu serta keluarga dan putera-puteri yang soleh dan bakti. Tidakkah semuanya itu patut disyukuri untuk tidak terlepas dari pemilikannya dan habis terkena musibah? Di samping itu Ayyub masih mengharapkan agar kekayaannya bertambah menjadi berlipat ganda. Untuk tujuan dan maksud itulah Ayyub mendekatkan diri kepada-Mu dengan ibadah dan amal-amal solehnya dan andai kata ia terkena musibah dan kehilangan semua yang ia miliki, nescaya ia akan mengubah sikapnya dan akan melalaikan kewajibannya beribadah kepada-Mu."

Allah berfirman kepada Iblis : " Sesungguhnya Ayyub adalah seorang hamba-Ku yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang mukmin sejati, apa yang ia lakukan untuk mendekati dirinya kepada-Ku adalah semata-mata didorong oleh iman yang teguh dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan takwa yang telah meresap di dalam lubuk hatinya serta menguasai seluruh jiwa raganya tidak akan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawinya. Cintanya kepada-Ku yang telah menjiwai amal ibadah dan kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi kurang, musibah apa pun yang akan melanda dalam dirinya dan harta kekayaannya. Ia yakin seyakin-yakinnya bahwa apa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu-waktu dapat Aku cabut daripadanya atau menjadikannya bertambah berlipat ganda. Ia bersih dari semua tuduhan dan prasangkamu. Engkau memang tidak rela melihathamba-hamba-Ku anak cucu Adan berada di atas jalan yang benar, lurus dan tidak tersesat. Dan untuk menguji keteguhan hati Ayyub dan kebulatan imannya kepada-Ku dan kepada takdir-Ku, Aku izinkan engkau untuk mencuba menggodanya serta memalingkannya daripada-Ku. Kerahkanlah pembantu-pembantumu menggoda Ayyub melalui harta kekayaannya dan keluarganya. Cuba binasakanlah harta kekayaannya dan cerai-beraikanlah keluarganya yang rukun dan bahagia itu dan lihatlah sampai di mana kebolehanmu menyesatkan dan merusakkan iman hamba-Ku Ayyub itu."

Dikumpulkanlah oleh Iblis syaitan-syaitan, pembantunya, diberitahukan bahawa ia telah mendapatkan izin dari Tuhan untuk mengganyang ayyub, merusak aqidah dan imannya dan memalingkannya dari Tuhannya yang ia sembah dengan sepenuh hati dan keyakinan. Jalannya ialah dengan memusnahkan harta kekayaannya sehingga ia menjadi seorang yang papa dan miskin, mencerai-beraikan keluarganya sehingga ia menjadi sebatang kara tidak berkeluarga, Iblis berseru kepada pembantu-pembantunya itu agar melaksanakan tugas penyesatan Ayyub sebaik-baiknya dengan segala daya dan siasat apa saja yang mereka dapat lakukan.

Dengan berbagai cara gangguan, akhirnya berhasillah kawanan syaitan itu menghancurkan-luluhkan kekayaan Ayyub, yang dimulai dengan haiwan-haiwan ternakannya yang bergelimpangan mati satu persatu sehingga habis sama sekali, kemudian disusul ladang-ladang dan kebun-kebun tanamannya yang rusak menjadi kering dan gedung-gedungnya yang terbakar habis dimakan api, sehingga dalam waktu yang sangat singkat sekali Ayyub yang kaya-raya tiba-tiba menjadi seorang papa miskin tidak memiliki selain hatinya yang penuh iman dan takwa serta jiwanya yang besar.

Setelah berhasil menghabiskan kekayaan dan harta milik Ayyub datanglah Iblis kepadanya menyerupai sebagai seorang tua yang tampak bijaksana dan berpengalaman dan berkata: "Sesungguhnya musibah yang menimpa dirimu sangat dahsyat sekali sehingga dalam waktu yang begitu sempit telah habis semua kekayaanmu dan hilang semua harta kekayaan milikmu. Kawan-kawanmu merasa sedih ssedang musuh-musuhmu bersenang hati dan gembira melihat penderitaan yang engkau alami akibat musibah yang susul-menyusul melanda kekayaan dan harta milikmu. Mereka bertanya-tanya, gerangan apakah yang menyebabkan Ayyub tertimpa musibah yang hebat itu yang menjadikannya dalam sekelip mata kehilangan semua harta miliknya. Sementara orang dari mereka berkata bahawa mungkin kerana Ayyub tidak ikhlas dalam ibadah dan semua amal kebajikannya dan ada yang berkata bahawa andaikan Allah, Tuhan Ayyub, benar-benar berkuasa, nescaya Dia dapat menyelamatkan Ayyub dari malapetaka, mengingat bahawa ia telah menggunakan seluruh waktunya beribadah dan berzikir, tidak pernah melanggar perintah-Nya . Seorang lain menggunjing dengan mengatakan bahawa mungkin amal ibadah Ayyub tidak diterima oleh Tuhan, kerana ia tidak melakukan itu dari hati yang bersih dan sifat ria dan ingin dipuji dan banyak lagi cerita-cerita orang tentang kejadian yang sangat menyedihkan itu. Akupun menaruh simpati kepadamu, hai Ayyub dan turut bersedih hati dan berdukacita atas nasib yang buruk yang engkau telah alami."

Iblis yang menyerupai sebagai orang tua itu - mengakhiri kata-kata hasutannya seraya memperhatikan wajah Ayyub yang tetap tenang berseri-seri tidak menampakkan tanda-tanda kesedihan atau sesalan yang ingin ditimbulkan oleh Iblis dengan kata-kata racunnya itu. Ayyub berkata kepadanya : "Ketahuilah bahawa apa yang aku telah miliki berupa harta benda, gedung-gedung, tanah ladang dan haiwan ternakan serta lain-lainnya semuanya itu adalah barangan titipan Allah yang diminta-Nya kembali setelah aku cukup menikmatinya dan memanfaatkannya sepanjang masa atau ibarat barang pinjaman yang diminta kembali oleh tuannya jika saatnya telah tiba. Maka segala syukur dan ouji bagi Allah yang telah memberikan kurniaan-Nya kepadaku dan mencabutnya kembali pula dari siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya pula dari siapa saja yang Dia suka. Dia adalah yang Maha Kuasa mengangkat darjat seseorang atau menurunkannya menurut kehendak-Nya. kami sebagai hamba-hamba makhluk-Nya yang lemah patut berserah diri kepada-Nya dan menerima segala qadha' dan takdir-Nya yang kadang kala kami belum dapat mengerti dan menangkap hikmah yang terkandung dalam qadha' dan takdir-Nya itu."

Selesai mengucapkan kata-kata jawabnya kepada Iblis yang sedang duduk tercenggang di depannya, menyungkurlah Ayyub bersujud kepada Allah memohon ampun atas segala dosa dan keteguhan iman serta kesabaran atas segala cubaan dan ujian-Nya.
Iblis segera meninggalkan rumah Ayyub dengan rasa kecewa bahawa racun hasutannya tidak termakan oleh hati hamba Allah yang bernama Ayyub itu. Akan tetapi Iblis tidak akan pernah berputus asa melaksanakan sumpah yang ia telah nyatakan di hadapan Allah dan malaikat-Nya bahawa ia akan berusaha menyesatkan Bani Adam di mana saja mereka berada. Ia merencanakan melanjutkan usaha gangguan dan godaannya kepada Ayyub lewat penghancuran keluarganya yang sedang hidup rukun, damai dan saling hidup cinta mencintai dan harga menghargai. Iblis datang lagi menghadap kepada Tuhan dan meminta izin meneruskan usahanya mencuba Ayyub. Berkata ia kepada Tuhan: "Wahai Tuhan, Ayyub tidak termakan oleh hasutanku dan sedikit pun tidak goyah iman dan aqidahnya kepada-Mu meski pun ia sudah kehilangan semua kekayaannya dan kembali hidup papa dan miskin kerana ia masih mempunyai putera-putera yang cekap yang dapat ia andalkan untuk mengembalikan semua yang hilang itu dan menjadi sandaran serta tumpuan hidupnya di hari tuanya. Menurut perkiraanku, Ayyub tidak akan bertahan jika musibah yang mengenai harta kekayaannya mengenai keluarganya pula, apa lagi bila ia sangat sayang dan mencintai, maka izinkanlah aku mencuba kesabarannya dan keteguhannya kali ini melalui godaan yang akan aku lakukan terhadap keluarganya dan putera-puteranya yang ia sangat sayang dan cintai itu."

Allah meluluskan permintaan Iblis itu dan berfirman: "Aku mengizinkan engkau mencuba sekali lagi menggoyahkan hati Ayyub yang penuh iman, tawakkal dan kesabaran tiu dengan caramu yang lain, namun ketahuilah bahawa engkau tidak akan berhasil mencapai tujuanmu melemahkan iman Ayyub dan menipiskan kepercayaannya kepada-Ku."
Iblis lalu pergi bersama pembantu-pembantunya menuju tempat tinggal putera-putera Ayyub di suatu gedung yang penuh dengan sarana-sarana kemewahan dan kemegahan, lalu digoyangkanlah gedung itu hingga roboh berantakan menjatuhi dan menimbuni seluruh penghuninya. Kemudian cepat-cepatlah pergi Iblis mengunjungi Ayyub di rumahnya, menyerupai sebagai seorang dari kawan-kawan Ayyub, yang datang menyampaikan takziah dan menyatakan turut berdukacita atas musibah yang menimpa puteranya. Ia berkata kepada Ayyub dalam takziahnya: "Hai Ayyub, sudahkah engkau melihat putera-puteramu yang mati tertimbun di bawah runtuhan gedung yang roboh akibat gempa bumi? Kiranya, wahai Ayyub, Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini dan tidak melindungimu sebagai imbalan bagi amal solehmu dan sujud rukukmu siang dan malam."

Mendengar kata-kata Iblis itu, menangislah Ayyub tersedu-sedu seraya berucap: "Allahlah yang memberi dan Dia pulalah yang mengambil kembali. Segala puji bagi-Nya, Tuhan yang Maha Pemberi dan Maha Pencabut."

Iblis keluar meninggalkan Ayyub dalam keadaan bersujud munajat dengan rasa jengkel dan marah kepada dirinya sendiri kerana telah gagal untuk kedua kalinya memujuk dan menghasut Ayyub. Ia pergi menghadap Tuhan dan berkata: "Wahai Tuhan, Ayyub sudah kehilangan semua harta benda dan seluruh kekayaannya dan hari ini ia ditinggalkan oleh putera-puteranya yang mati terbunuh di bawah runtuhan gedung yang telah kami hancurkan , namun ia masih tetap dalam keadaan mentalnya yang kuat dan sihat. Ia hanya menangis tersedu-sedu namun batinnya, jiwanya, iman dan kepercayaannya kepada-Mu tidak tergoyah sama sekali. Izinkan aku mencubanya kali ini mengganggu kesihatan bandanya dan kekuatan fizikalnya, kerana jika ia sudah jatuh sakit dan kekuatannya menjadi lumpuh, nescaya ia akan mulai malas melakukan ibadah dan lama-kelamaan akan melalaikan kewajibannya kepada-Mu dan menjadi lunturlah iman dan akidahnya."

Allah tetap menentang Iblis bahawa ia tidak akan berhasil dalam usahanya menggoda Ayyub walau bagaimana pun besarnya musibah yang ditimpakan kepadanya dan bagaimana pun beratnya cubaan yang dialaminya. Kerana Allah telah menetapkan dia menjadi teladan kesabaran, keteguhan iman dan ketekunan beribadah bagi hamba-hamba-Nya. Allah berfirman kepada Iblis: "Bolehlah engkau mencuba lagi usahamu mengganggu kesihatan badan dan kekuatan fizikal Ayyub. Aku akan lihat sejauh mana kepandaianmu mengganggu dan menghamba pilihan-Ku ini."

Iblis lalu memerintahkan kepada anak buahnya agar menaburkan benih-benih baksil penyakit ke dalam tubuh Ayyub. Baksil-baksil ysng ditaburkan itu segera mengganyang kesihatan Ayyub yang menjadikan ia menderita berbagai-bagai penyakit, deman panas, batuk dan lain-lain lagi sehingga menyebabkan badannya makin lama makin kurus, tenaganya makin lemah dan wajahnya menjadi pucat tidak berdarah dan kulitnya menjadi berbintik-bintik . Ianya akhir dijauhi oleh orang-orang sekampungnya dan oleh kawan-kawan dekatnya, kerana penyakit Ayyub dapat menular dengan cepatnya kepada orang-orang yang menyentuhnya atau mendekatinya. Ia menjadi terasing daripada pergaulan orang di tempatnya dan hanya isterinyalah yang tetap mendampinginya, merawatnya dengan penuh kesabaran dan rasa kasih sayang, melayani segala keperluannya tanpa mengeluh atau menunjukkan tanda kesal hati dari penyakit suaminya yang tidak kunjung sembuh itu.

Iblis memperhatikan Ayyub dalam keadaan yang sudah amat parah itu tidak meninggalkan adat kebiasaannya, ibadahnya, zikirnya, ia tidak mengeluh, tidak bergaduh, ia hanya menyebut nama Allah memohon ampun dan lindungan-Nya bila ia merasakan sakit. Iblis merasa kesal hati dan jengkel melihat ketabahan hati Ayyub menanggung derita dan kesabarannya menerima berbagai musibah dan ujian. Iblis kehabisan akal, tidak tahu apa usaha lagi yang harus diterapkan bagi mencapai tujuannya merusakkan aqidah dan iman Ayyub. Ia lalu meminta bantuan fikiran dari para kawan-kawan pembantunya, apa yang harus dilakukan lagi untuk menyesatkan Ayyub setelah segala usahanya gagal tidak mencapai sasarannya.

Bertanya mereka kepadanya: "Di manakah kepandaianmu dan tipu dayamu yang ampuh serta kelincinanmu menyebar benih was-was dan ragu ke dalam hati manusia yang biasanya tidak pernah sia-sia?" Seorang pembantu lain berkata: "Engkau telah berhasil mengeluarkan Adam dari syurga, bagaimanakah engkau lakukan itu semuanya sampai berhasilnya tujuanmu itu?"
"Dengan memujuk isterinya", jawab Iblis. "Jika demikian" berkata syaitan itu kembali, "Laksanakanlah siasat itu dan terapkanlah terhadap Ayyub, hembuskanlah racunmu ke telinga isterinya yang tampak sudah agak kesal merawatnya, namun masih tetap patuh dan setia."

"Benarlah dan tepat fikiranmu itu," kata Iblis, "Hanya tinggal itulah satu-satu jalan yang belum aku cuba. Pasti kali ini dengan cara menghasut isterinya aku akan berhasil melaksanakan akan maksudku selama ini."
Dengan rencana barunya pergilah Iblis mendatangi isteri Ayyub, menyamar sebagai seorang kawan lelaki yang rapat dengan suaminya. Ia berkata kepada isteri Ayyub: "Apa khabar dan bagaimana keadaan suamimu di ketika ini?"
Seraya mengarahkan jari telunjuknya ke arah suaminya, berkata isteri Ayyub kepada Iblis itu, tamunya: "Itulah dia terbaring menderita kesakitan, namun mulutnya tidak henti-hentinya berzikir menyebut nama Allah. Ia masih berada dalam keadaan parah, mati tidak hidup pun tidak."

Kata-kata isteri Ayyub itu menimbulkan harapan bagi Iblis bahawa ia kali ini akan berhasil maka diingatkanlah isteri Ayyub akan masa mudanya di mana ia hidup dengan suaminya dalam keadaan sihat, bahagia dan makmur dan dibawakannyalah kenang-kenangan dan kemesraan. Kemudian keluarlah Iblis dari rumah Ayyub meninggalkan isteri Ayyub duduk termenung seorang diri, mengenangkan masa lampaunya, masa kejayaan suaminya dan kesejahteraan hidupnya, membanding-bandingkannya dengan masa di mana berbagai penderitaan dan musibah dialaminya, yang dimulai dengan musnahnya kekayaan dan harta-benda, disusul dengan kematian puteranya, dan kemudian yang terakhirnya diikuti oleh penyakit suaminya yang parah yang sangat menjemukan itu. Isteri Ayyub merasa kesepian berada di rumah sendirian bersama suaminya yang terbaring sakit, tiada sahabat tiada kerabat, tiada handai, tiada taulan, semua menjauhi mereka kerana khuatir kejangkitan penyakit kulit Ayyub yang menular dan menjijikkan itu.

Seraya menarik nafas panjang datanglah isteri Ayyub mendekati suaminya yang sedang menderita kesakitan dan berbisik-bisik kepadanya berkata: "Wahai sayangku, sampai bilakah engkau terseksa oleh Tuhanmu ini? Di manakah kekayaanmu, putera-puteramu, sahabat-sahabatmu dan kawan-kawan terdekatmu? Oh, alangkah syahdunya masa lampau kami, usia muda, badan sihat, sarana kebahagiaan dan kesejahteraan hidup tersedia dikelilingi oleh keluarga dan terulang kembali masa yang manis itu? Mohonlah wahai Ayyub dari Tuhanmu, agar kami dibebaskan dari segala penderitaan dan musibah yang berpanjangan ini."

Berkata Ayyub menjawab keluhan isterinya: "Wahai isteriku yang kusayangi, engkau menangisi kebahagiaan dan kesejahteraan masa yang lalu, menangisi anak-anak kita yang telah mati diambil oleh Allah dan engkau minta aku memohon kepada Allah agar kami dibebaskan dari kesengsaraan dan penderitaan yang kami alami masa kini. Aku hendak bertanya kepadamu, berapa lama kami tidak menikmati masa hidup yang mewah, makmur dan sejahtera itu?" "Lapan puluh tahun", jawab isteri Ayyub. "Lalu berapa lama kami telah hidup dalam penderitaan ini?" tanya lagi Ayyub. "Tujuh tahun", jawab si isteri.

"Aku malu", Ayyub melanjutkan jawabannya," memohon dari Allah membebaskan kami dari sengsaraan dan penderitaan yang telah kami alami belum sepanjang masa kejayaan yang telah Allah kurniakan kepada kami. Kiranya engkau telah termakan hasutan dan bujukan syaitan, sehingga mulai menipis imanmu dan berkesal hati menerima taqdir dan hukum Allah. Tunggulah ganjaranmu kelak jika aku telah sembuh dari penyakitku dan kekuatan badanku pulih kembali. Aku akan mencambukmu seratus kali. Dan sejak detik ini aku haramkan diriku makan dan minum dari tanganmu atau menyuruh engkau melakukan sesuatu untukku. Tinggalkanlah aku seorang diri di tempat ini sampai Allah menentukan taqdir-Nya."

Setelah ditinggalkan oleh isterinya yang diusir, maka Nabi Ayyub tinggal seorang diri di rumah, tiada sanak saudara, tiada anak dan tiada isteri. Ia bermunajat kepada Allah dengan sepenuh hati memohon rahmat dan kasih sayang-Nya. Ia berdoa: "Wahai Tuhanku, aku telah diganggu oleh syaitan dengan kepayahan dan kesusahan serta seksaan dan Engkaulah wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang."
Allah menerima doa Nabi Ayyub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman serta berhasil memenangkan perjuangannya melawan hasutan dan bujukan Iblis. Allah mewahyukan firman kepadanya: "Hantamkanlah kakimu ke tanah. Dari situ air akan memancur dan dengan air itu engkau akan sembuh dari semua penyakitmu dan akan pulih kembali kesihatan dan kekuatan badanmu jika engkau gunakannya untuk minum dan mandimu."

Dengan izin Allah setelah dilaksanakan petunjuk Illahi itu, sembuhlah segera Nabi Ayyub dari penyakitnya, semua luka-luka kulitnya menjadi kering dan segala rasa pedih hilang, seolah-olah tidak pernah terasa olehnya. Ia bahkan kembali menampakkan lebih sihat dan lebih kuat daripada sebelum ia menderita.
Dalam pada itu isterinya yang telah diusir dan meninggalkan dia seorang diri di tempat tinggalnya yang terasing, jauh dari jiran, jauh dari keramaian kota, merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh dari suaminya, namun ia hampir tidak mengenalnya kembali, kerana bukanlah Ayyub yang ditinggalkan sakit itu yang berada didepannya, tetapi Ayyub yang muda belia, segar bugar, sihat afiat seakan-akan tidak pernah sakit dan menderita. Ia segera memeluk suaminya seraya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan kurnia-Nya mengembalikan kesihatan suaminya bahkan lebih baik daripada keadaan asalnya.

Nabi Ayyub telah bersumpah sewaktu ia mengusir isterinya akan mencambuknya seratus kali bila ia sudah sembuh. Ia merasa wajib melaksanakan sumpahnya itu, namun merasa kasihan kepada isterinya yang sudah menunjukkan kesetiaannya dan menyekutuinya di dalam segala duka dan deritanya. Ia bingung, hatinya terumbang-ambingkan oleh dua perasaan, ia merasa berwajiban melaksanakan sumpahnya, tetapi isterinya yang setia dan bakti itu tidak patut, kata hatinya, menjalani hukuman yang seberat itu. Akhirnya Allah memberi jalan keluar baginya dengan firman-Nya: "Hai Ayyub, ambillah dengan tanganmu seikat rumput dan cambuklah isterimu dengan rumput itu seratus kali sesuai dengan sesuai dengan sumpahmu, sehingga dengan demikian tertebuslah sumpahmu."

Nabi Ayyub dipilih oleh Allah sebagai nabi dan teladan yang baik bagi hamba-hamba_Nya dalam hal kesabaran dan keteguhan iman sehingga kini nama Ayyub disebut orang sebagai simbul kesabaran. Orang menyatakan , si Fulan memiliki kesabaran Ayyub dan sebagainya. Dan Allah telah membalas kesabaran dan keteguhan iman Ayyub bukan saja dengan memulihkan kembali kesihatan badannya dan kekuatan fizikalnya kepada keadaan seperti masa mudanya, bahkan dikembalikan pula kebesaran duniawinya dan kekayaan harta-bendanya dengan berlipat gandanya. Juga kepadanya dikurniakan lagi putera-putera sebanyak yang telah hilang dan mati dalam musibah yang ia telah alami. Demikianlah rahmat Tuhan dan kurnia-Nya kepada Nabi Ayyub yang telah berhasil melalui masa ujian yang berat dengan penuh sabar, tawakkal dan beriman kepada Allah.

Minggu, 16 Maret 2014

cara mendekat kepada Allah

Langkah Awal Mendekatkan Diri Kepada Allah

Orang yang cerdas dan berpikiran sehat adalah mereka yang mengelola (me-manage) amal-amalnya sehingga semua kegiatan mereka menjadi sempurna.
Langkah awal yang harus diperhatikan oleh seorang hamba dalam ber-suluk adalah menyucikan dan mendidik nafs serta menyempurnakan akhlak. Bagi
seorang sâlik usaha penyucian nafs lebih utama dari pada memperbanyak ibadah sunah, seperti salat sunah, puasa sunah dan sejenisnya. Karena,
seorang hamba tidak layak menghadap Allah SWT dengan hati dan nafs yang kotor. Ia hanya akan melelahkan dirinya, sebab amal yang ia kerjakan
mungkin justru membawanya ke arah kemunduran.
Jika seseorang tidak menangani urusannya secara arif, maka dikhawatirkan ia akan tersesat dan mengalami kemunduran. Karena itu seseorang hendaknya selalu memelihara sir-nya (nurani) dan memanfaatkan waktu yang ia miliki. Jangan sekali-kali ia membiarkan hatinya kosong dari fikr (pemikiran) yang dapat melahirkan ilmu. Dan jangan sampai ia mengerjakan suatu perbuatan tanpa niat yang benar, karena niat adalah ruh amal.
Jika hati seseorang tidak mampu mewadahi fikr (pemikiran) yang dapat melahirkan ilmu dan niat-niat saleh, maka ia seperti hewan liar. Dalam keadaan demikian manusia akan terbiasa menghabiskan waktunya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan bergaul dengan orang-orang bodoh. Ia akan melakukan berbagai perbuatan buruk dan tercela. Seorang yang berakal hendaknya sadar dan memelihara hatinya.
Ketahuilah, keadaan hati yang paling mulia adalah ketika ia selalu berhubungan dengan Allah SWT. Inilah landasan amal dan sumber perbuatan-perbuatan yang baik. Cara memakmurkan batin adalah dengan selalu
menghubungkan sir (nurani) dengan Allah SWT, sedangkan cara merusaknya adalah dengan selalu melalaikan-Nya. Jika hati seseorang telah memiliki
hubungan yang kuat dengan Allah SWT, ia dengan mudah dapat melakukan berbagai amal dan ketaatan yang bisa mendekatkannya kepada Allah.
Ketahuilah, bahwa hati itu bagaikan cermin, memantulkan bayangan dari semua yang ada di hadapannya. Karena itu manusia harus menjaga hatinya, sebagaimana ia menjaga kedua bola matanya.
Orang yang mengkhususkan diri untuk beribadah kepada Allah hendaknya tidak bergaul dengan orang-orang yang jahat, bodoh dan suka berbuat tercela, sebab perilaku mereka akan mempengaruhi hati dan memadamkan cahaya bashiroh-nya.
Seorang pencari kebenaran hendaknya memperhatikan segala sesuatu yang dapat memperbaiki hatinya. Untuk memperbaiki hati diperlukan beberapa
metode, di antaranya adalah dengan selalu mengolah fikr (pemikiran) untuk membuahkan hikmah dan asror, banyak berdzikir dengan hati dan lisan, dan juga dengan menjaga penampilan lahiriah: pakaian, makanan, ucapan, serta semua perilaku lahiriah yang memberikan pengaruh nyata bagi hati. Seorang
pencari kebenaran tidak sepantasnya mengabaikan hal ikhwal hatinya.

sejarah islam

INFO ISLAM & ILMIAH


Assalamualaikum w.b.t, kepada saudara-saudari sekalian yang mengikuti blog ini, saya muatkan, nota-nota dan ebook ilmu-ilmu Islam dan pautan website ilmiah yang hebat untuk dikongsikan bersama. Pelbagai panduan dan ilmu yang bermanfaat boleh kita perolehi di sini.
Sesungguhnya saudara saudari sekalian, manusia yang ditinggikan darjatnya di sisi Allah s.w.t ialah manusia yang beriman dan mempunyai ilmu agama yang bermanfaat dan yang mengamalkan ilmunya untuk beribadah kepada Maha Penciptanya dengan penuh ketaqwaan serta beristiqomah.

Semoga kita semua mendapat manfaat, petunjuk dan keberkatan daripada Allah s.w.t atas usaha kita ini untuk menambahkan ilmu pengetahuan kita di dunia sebagai bekalan ke akhirat kelak. Amin.

Wassalam.

renungan anak untuk orang tuanya

Renungan Anak untuk Orang Tua

24 Desember 2012 pukul 23:01
Terkadang tanpa sadar kita melupakan begitu saja  sikap, perbuatan  dan perlakuan kita kepada orang lain atau kepada saudara kita atau mungkin kepada  orang yang berjasa dalam  melahirkan  kita  di dunia ini yaitu  ibu dan  bapak kita. Terkadang kita memperlakukan  ibu kita ibarat seorang pembantu yang dengan entengnya tanpa dosa kita menyuruh  beliau untuk untuk melayani semua kebutuhan, mulai dari mencuci pakaian dan menyiapkan makan. Tanpa kita sadari kerkadang kita membentak dan marah kepada orang tua kita kalau apa yang mereka lakukan tidak sesuai dengan harapan kita pada itu adalah dosa besar.
Bapak dan ibu adalah dua sosok yang seharusnya kita muliakan, kita hormati dan kita perlakukan bak laksana seorang raja dan permaisurinya. Yang kita siap sedia membantu meringankan  beban hidupnya, meringankan pekerjaannya bukan malah sebaliknya kita membuat mereka seolah-olah tak berhenti bekerja. Dikala kita masih dikandungan mereka dengan ikhlas merawat kita, membawa kita kemanapun mereka pergi walupun dengan beban yang sangat berat. Belum lagi   ketika mau melahirkanpun  seorang ibu berjuang antara hidup dan mati untuk bisa melahirkan kita ke dunia ini
Setelah lahir dengan selamat kitapun disambut dengan riang gembira, tanpa merasakan lagi sakit yang amat sangat. Seolah-olah sakit yang baru saja ia rasakan sudah sembuh dengan kehadiran kita. Belum lagi kekhawatiran kedua orang tua kita ketika usia kita menginjak dewasa merekapun dengan susah payah mencarikan uang untuk menyekolahkan kita bila perlu mencarikan lembaga  pendidikan yang favorit atau yang bisa membuat kehidupan kita  lebih baik dari kehidupan yang sedang mereka jalani saat ini.
Bahkan untuk seorang anaknya seorang ibu atau ayah rela untuk mengorbankan semua harta bendanya dikala kita sakit atau  disaat kita membutuhkan  uang  untuk melanjutkan sekolah, mereka dengan rela menjual harta benda yang mereka miliki, agar anaknya bisa menjadi  sukses dan berhasil.
Begitu besar pengorbanan orang tua kepada kita tapi balasan bagi mereka  malah sebaliknya.  Benarlah  apa yang dikatakan   Peribahasa  “ air susu dibalas dengan air tuba”. Ayah dan ibu kita menyayangi kita sepenuh hati tapi kita menyanginya separoh hati.. Padahal kita bisa membalas budi kepada orang tua kita….?!  mana susu yang kita minum yang diberikan oleh ibu kita dengan ikhlas tanpa minta imbalan sedikitpun..?! mana bubur yang selalu kita makan setiap hari, mana baju yang kita pakai setiap hari, mana uang sekolah dan   uang  jajan yang kita pakai untuk kesenangan kita dan mana  ….(masih banyak lagi) yang seandainya bapak ibu kita minta imbalan itu tentu kita tidak bisa membalasnya walaupun dengan uang banyak sekalipun.
Salah satu bentuk kedurhakaan seorang anak terhadap orang tuanya yang sering dilakukan adalah dengan berkata-kata kasar. Padahal Ibu selalu melayaninya kebutuhan kita walau terkadang diluar  kemampuannya dengan  ridha dan ikhlas terhadap anak-anaknya meskipun mereka dalam keadaan sedang sakit.

Marilah dengan kegiatan perkemahan ini  kita tunjukan kemandirian kita, perubahan prilaku kita dari kekanak-kanakan, manja dan ketergantungan menuju pada kedewasaan, bertindak dan bertanggung jawab dan berguna bagi agama bangsa dan negara . ini sebagai pengharapan dari tiga orang tua
Bagi orang tua, anak merupakan harta yang paling bermanfaat bagi dunia dan akhirat. Oleh karena itu, orang tua melakukan berbagai upaya untuk keberhasilan anak-anaknya, apapun yang dilakukan oleh orang tua pada ujungnya adalah untuk kebahagiaan anak-anaknya. Upaya orang tua untuk keberhasilan anak, mereka rela berkorban jiwa raganya untuk mencarikan biaya dan berdoa siang malam untuk keselamatan dan keberhasilan dambaan hatinya. Disinilah kita perlu memahami perjuangan yang mendalam terhadap pengorbanan orang tua. Dengan jalan perenungan pada saat dimana orang tua sedang beraktifitas dibawah teriknya matahari, dapat kita bayangkan “orang tuanya petani pasti disibukkan oleh ladang dan cangkulnya, guru disibukan oleh murid dan kenakalannya, pegawai pasti disibukkan oleh tugas dan dimarahi atasannya dan orang tuanya pedagang disibukan oleh barang perniagaan dan untung maupun kerugianya.
Jerih payah orang tua yang diperoleh dengan kerja keras tersebut dikirimkan untuk keperluan biaya sekolah, biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan sering sebagian orang tua terpaksa menjual berbagai harta yang dimilikinya untuk mampu membiayai berbagai kebutuhan anaknya untuk melanjutkan pendidikan guna meningkatkan kualitas taraf hidupnya.
Sebagian orang tua tidak mengharapkan apapun dari perjuangan yang dilakukannya, tetapi hanya sebuah kebanggaan baginya karena sudah mampu mendidik anak-anaknya lebih sukses darinya. Walau sebagaian petani, jika anaknya sudah sarjana dan sukses, tetap menjadi petani dan pekerja bangunan pun juga seperti itu.
Oleh karena itu, perjuangan orang tua tentu tidak boleh disia-siakan, karena menyangkut dengan kesuksesan si anak. Orang tua selalu berupaya untuk mendorong anak-anaknya agar selalu sukses. Selain itu jangan sekedar mencari gelar sarjana jikalau tidak memiliki kualitas, tetapi harus menjadi sarjana berkualitas. Sebab selain mampu membahagiakan orang tua juga memberikan manfaat bagi diri sendiri.
Sesungguhnya jasa dan pengorbanan yang telah diberikan oleh kedua orang tua kita kepada kita hingga sekarang ini tidak terhitung banyaknya. Ibu yang mengandung kita selama 9 bulan lamanya, kemudian melahirkan kita dengan mempertaruhkan nyawanya. Ketika kita masih bayi yang tak berdaya, tanpa merasa jijik mereka membersihkan kotoran-kotoran disaat kita pipis dan buang air besar, dengan rasa sabar mereka menghadapi kemarahan, rengekan, dan kenakalan kita serta dengan penuh kasih sayang mereka memberikan kita makan dan minum, dengan penuh cinta kita diberi pakaian dan pendidikan untuk masa depan kita.
Namun, mampukah kita untuk membalas segala pengorbanan yang telah mereka berikan?. Seandainya jika kita merasa kesal dengan mereka disaat mereka sudah tua yang menjadikan kelakuannya kembali seperti anak-anak, dan bahkan seandainya orang tua kita tidak berdaya untuk buang air sehingga kita yang membersihkannya kita mesti harus ingat kesabaran disaat mereka menghadapi dan merawat kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita selamat dan panjang umur. Oleh karena itu hendaknya kita harus selalu berbakti pada orang tua kita dan senantiasa mendoakan mereka, agar segala dosa-dosanya yang mungkin pernah diperbuat baik sengaja ataupun tidak supaya mendapatkan ampunan dari Allah SWT.


Waktu kamu berumur 1 tahun

dia menyuapi dan memandikanmu…

sebagai balasannya…

kau menangis sepanjang malam
Waktu kamu berumur 2 tahun
dia mengajarimu cara berjalan…
sebagai balasannya…
kau kabur saat dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 4 tahun
dia memberimu pensil untuk mewarnai…
sebagai balasannya…
kau corat coret dinding rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 7 tahun
dia memberikanmu bola…
sebagai balasannya…
kau lemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu kamu berumur 10 tahun
dia mengantarkanmu ke mana saja,
dari kolam renang sampai pesta ulang tahun…
sebagai balasannya…
engkau bermain asyik dengan temanmu
sampai tidak dengar panggilan orang tuamu…
Waktu kamu berumur 13 tahun
dia menyarankanmu untuk memotong rambut
karena sudah waktunya…
sebagai balasannya…
kau bilang “mama tidak tahu mode…”
Waktu engkau berumur 15 tahun
dia pulang kerja ingin memelukmu…
sebagai balasannya…
kau kunci pintu kamarmu
Waktu engkau berumur 18 tahun
dia menangis terharu ketika engkau lulus SMA…
sebagai balasannya…
kau berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi
Waktu engkau berumur 19 tahun
dia membayar semua kuliahmu
dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama…
sebagai balasannya…
kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang
biar nggak malu sama teman-teman
karena orang tuamu jelek
Waktu engkau berumur 20 tahun
dia bertanya “Dari mana saja seharian ini?”
sebagai balasannya…
kau menjawab “Ah cerewet amat sih”
mau tau urusan anak muda
Waktu engkau berumur 25 tahun
dia membantumu membiayai pernikahanmu…
sebagai balasannya…
engkau pindah ke kota lain
menjauhi orang tuamu
Waktu engkau berumur 30 tahun
dia memberimu nasehat
bagaimana merawat bayimu…
sebagai balasannya…
engkau katakan
“Sekarang zamannya sudah beda, Ma…”
Waktu engkau sudah jadi orang sukses
dia menelponmu untuk diantar ke acara syukuran
salah satu saudara dekatmu…
sebagai balasannya…
engkau jawab “Aku sibuk sekali,
Banyak kerjaan kantor, Ma…”
Waktu engkau berumur 35 tahun
dia sakit-sakitan sehingga
memerlukan perawatanmu…
sebagai balasannya…
engkau baca tentang pengaruh negatif orang tua
yang numpang tinggal di rumah anaknya
Dan hingga SUATU HARI
dia meninggal dunia dengan tenang…
dan tiba-tiba engkau teringat semua
yang belum pernah engkau lakukan…
dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan QODAM
Maka…
JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA…
BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN
PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH
ENGKAU BERIKAN SELAMA INI


JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA…

INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA

YANG TELAH DIBERIKANNYA

DENGAN TULUS IKHLAS KEPADAMU…
DAN DOAKANLAH…
MOHONKANLAH KEPADA ALLAH
AMPUNAN BAGI KEDUANYA


“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”

(QS. Al Israa’:24)

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”
(QS. Ibrahim:41)

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”
(QS. Nuh:28)


Cobalah katakan pada dirimu, cobalah renungkan.
Katakanlah…
Saya ada karena kehendak Allah , saya dilahirkan oleh ibu saya, saya dididik agar menjadi anak yang berguna bagi keluarga, orang tua saya selalu mendidik saya dengan KASIH SAYANG.
Orang tua mencintai anaknya dengan sepenuh hati. Tak ada yang terlewatkan.

Marilah kita merenung…
Beberapa tahun lalu saat kita dikandung oleh orang tua, betapa bahagia mereka, mengharap anak yang akan lahir adalah anak yang berbakti dan selalu sayang kepadanya.
Tapi coba renungkan, apakah kita begitu?
Saat melahirkan kita, orang tua kita merasakan sakit yang amat sangat, menangis kesakitan, antara hidup dan mati.bahkan mungkin jika diberi pilihan oleh tuhan antara menyelamatkan nyawanya atau nyawa bayinya, pastilah ia akan memilih menyelamatkan bayiny, ibu memberikan kita asi waktu bay1, menahan derita menggendong kita seharian.
Tapi apa????apakah kita saat ini cuma melihat beliau dengan penderitaannya, mencaci makinya, melawannya, mengacuhkannya…
Coba renungkan…
Sekarang apa balasan kita?????
Saya juga pernah berkata yang tidak baik pada orang tua saya, membentak, kata-kata kasar,ejekan.hampir semua anak pernah melakukannya..
RENUNGILAH SEJENAK
Pernahkah kita tahu…
Setiap malam orang tua kita, ibu kita terbangun tengah malam dan menangis di bantalnya, menangis oleh kata kata kita yang terlalu menyakitinya????
Sadarkah kita saat kita membentak ibu kita, ternyata mereka sangat sabar, namun di belakang mereka merasakan perih di hati mereka, tangisan lirih.
Saat kita pergi meninggalkan mereka karena marah… orang tua kita sangatlah sedih.. mereka akan menyesali diri mereka, baikkah itu?
Coba renungkan anak mana yang mau melihat orang tua mereka menangis?
Mungkin kita tak pernah mau memikirkan kepedihan yang dirasakan oleh ibu kita.
Saat kita marah, saat kita meninggalkan rumah.. ibu kita akan menangis.
Baikkah itu?senangkah kalian?anak mana yang senang membuat orangtua mereka menangis, membuat orang tua merasa sangat tak berharga hanya karena kata – kata dan kelakuan anak mereka????
RENUNGKANLAH!!!!
Mungkin saat ini beliau masih ada, masih sehat. Dan saat ini mungkin kamu sedang menuntut pendidikan, jauh dari orangtua. yang membuatnya sedih
Cobalah perhatikan, tiap libur akademik saat bertemu orang tua kita, perhatikanlah… rambut mereka makin memutih… kulit mereka makin berkerut… sinar wajahnya makin meredup… masihkah kalian belum sadar??? Kata kata yang telah kita ucapkan yang kadang membuat mereka terbangun di tengah malam untuk menangisi kata kata kasar, bentakan itu, namun mengapa kita tak pernah menyadari. Mengapa kita tak mau minta maaf????
Ingatlah… tak ada yang menjamin bahwa ibu kita akan tetap ada mendampingi kita saat pulang… mungkin saat kita pulang kita masih bisa menemui ibu kita tersayang.
Tetapi rennungkanlah ketika kita pulang dan yang kita temui adalah sosok yang telah terbujur kaku, kita tak lagi merasakan kasih sayangnya, yang kita temui hanyalah sebuah nisan…
masihkah kita ingin menyakiti hati mereka, membuat mereka menangis karena anaknya yang selalu membentaknya, meninggalkannya dalam kemarahan??
Mungkin saat ini kita sedang bahagia, jauh dari orang tua kita? Tapi pernahkah kita berpikir, apakah orang tua saya juga disana bahagia?